KERANGKA Menghadirkan PASIEN
Untuk pasien rawat jalan di bagi
ke dalam dua kelompok, yaitu pasien IGD dan Pasien Poliklinik, sedangkan untuk
pasien rawat inap dibagi ke dalam 2 kelompok, yaitu pasien dengan tindakan
operasi dan tidak dengan operasi.
Semakin tinggi angka kunjungan pasien di rawat jalan, akan
berdampak terhadappasien rawat inap. Dalam pengolahan data yang dilakukan di
beberapa rumah sakit menunjukan bahwa 10-15% pasien rawat jalan akan menjadi
pasien rawat inap.
Oleh karenanya meningkatkan angka
kunjungan di rawat jalan menjadi penting dilakukan oleh pihak manajemen rumah
sakit, karena Rawat Jalan menjadi Pintu Masuk Pasien dan tingginya angka
kunjungan di Rawat Inap, hal ini akan berdampak kepada meningkatnya Kinerja dari
unit layanan lainnya.
Pertanyaannya adalah, bagaimana caranya? Khususnya untuk pasien Non
BPJS?
Pada dasarnya kehadiran pasien di
tentukan oleh 3 hal :
sejauh
mana Rumah Sakit sudah dikenal oleh Perusahaan, Asuransi dan Perorangan,
melalui upaya penyediaan produk unggulan, alur layanan yang make everything
simple, pengenalan dan edukasi kepada calon pelanggannya secara masif.
Sejauh
mana Rumah Sakit melakukan promosi secara masif kepada calon pelanggannya
dengan menghadirkan paket-paket menarik dan kontekstual, semisal saat hari Ibu
membuat diskon MCU untuk kaum Ibu, dan program lainnya
Sejauh
mana Rumah Sakit menjaga relasi dengan pelanggan Lamanya dengan melakukan upaya
greting ( say hello, ucapan terima kasih) , dimana jika hal ini dilakukan
secara masif dan rutin akan meningkatkan loyalitas
Upaya membangun Citra di
Masyarakat berkontribusi 24% terhadap kehadiran Pasien ke Rumah Sakit, Upaya
Promosi berkontribusi 75% terhadap kehadiran Pasien ke rumah sakit dan Greting
berdampang 1% terhadap menghadirkan pasien ke rumah sakit,
Comments
Post a Comment