after CORONA : masih WAIT and SEE
Sebelum wabah covid melanda semua pelaku usaha sedang asik asiknya berbisnis untuk melayani pelanggan dengan produk unggulan yang dimiliki dan tentunya didukung oleh SDM dan fasilitas yang dimiliki.
Keberhasilan demi keberhasilan dicapai dengan gemilang oleh banyak perusahaan dalam mencapai kinerja keuangannya.
Namun wabah covid 19 merubah keadaan menjadi terbaik , wabah ini seperti Gaya Gravitasi yang menarik 5 ancaman perusahaan datang bersamaan.
Lima sumber ancaman yang dimaksud adalah yang datang dari pelanggan, kompetitor, mitra bisnis, regulasi dan SDM perusahaan.
Efek yang terasa dari hadirnya ancaman saat corona adalah underload people, ubderload utility fasilitas, under volume pelanggan yang otomatis hal ini berdampak kepada under income namun disisi lain fix cost terlanjur tinggi dan tidak mudah untuk menguranginya
Dalam kondisi demikian what next?
Jika belum bisa meraih income maka menekan kerugian adalah salah satu langkah yang harus diambil dengan melihat kembali fix cost yang bisa dikurangi demi mempertahankan keberlanjutan perusahaan.
Hingga saat ini dihadapan kita Langit masih BERKABUT, belum ada capung yang terbang di atas sawah sebagai pertanda hujan,atau gerombolan burung terbang rendah di laut lepas pertanda banyak ikan di bawah laut.
Wait and see adalah jalan terbaik yang dilakukan sembari membaca perubahan trend, mempersiapkan perubahan strategi , menggalang ide ide terbaik dari karyawan terbaik dan merencanakan perubahan hasil kedepan yang ingin dicapai.
Comments
Post a Comment