NEW NORMAL : setidaknya JANGAN RUGI
New normal memang membuka peluang pelaku usaha untuk membuka gerainya kembali ditengah masih terjadinya kenaikan angka positif covid ditengah masyarakat.
Sosial distancing adalah kewajiban yang perlu dijalankan oleh pelaku usaha dimasa new normal dengan konsekwensi hanya melayani 50% dari kapasitas optimal yang dimiliki.
Dari kondisi ini banyak perusahaan melakukan terobosan baik dari sisi upaya meraih pendapatan maupun upaya untuk mengurangi kerugian.
Upaya menambah pendapatan Misalnya jika sebuah travel antar kota bisanya boleh membawa 10 penumpang hanya boleh 5 penumpang.
Tentu banyak upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha seiiring rendahnya utilisasi yang diperkenankan yaitu 50% diantaranya dengan menaikan harga jual pelayanan
Disisi lain dengan rendahnya kunjungan ke store layanan misalnya ke rumah sakit, maka banyak rumah sakit mulai membuka Chanel layanan baru selain offline, yaitu layanan online clinic, layanan onsite untuk perawatan rehab medik dan pasien lansia dan layanan Omni chaneling, dimana saat lakukan konsultasi dilakukan secara online namun saat perlu pemeriksaan radiologi dilakukan tetapsecara offline di rumah sakit.
Upaya mengurangi kerugian misalnya menghadirkan proses internal yang make everything SIMPLE , hal ini dilakukan dengsn menerapkan Lean Process di setiap alur proses internal perusahaan.
Dalam prakteknya misalnya saat ini banyak perusahaan memberlakukan kerja WFH bagi karyawannya,meniadakan meeting dihotel, meeting via aplikasi zoom, menyebarkan informasi terkait SK, Pedoman, panduan, SOP, surat edaran by paper less ,dll.
Upaya - upaya diatas tentu didasari oleh saat new normal yang perlu dijaga adalah jangan sampai rugi ditengah perusahaan terus mencari model bisnis baru di dalam meraih sumber income baru bagi perusahaan.
Comments
Post a Comment