relasi KINERJA RS 4 PERSPEKTIF dalam ANGKA
Kinerja Rumah sakit sejatinya saling terkait antara kondisi keuangan, kondisi volume pelanggan, utilisasi fasilitas dan produktivitas SDM.
secara keuangan tentu yang diharapkan adalah adanya pertumbuhan pendapatan dan efisiensi biaya
Secara volume pelanggan tentunya ada harapan tumbuhnya loyalitas pelanggan dan adanya pertumbuhan pelanggan baru.
Secara utilisasi fasilitaa tentunya kita harapkan optimal dalam pendayagunaan fasilitas dan peralatan yang dimiliki.
Secara produktivitas SDM tentunya kita berharap doktet sebagai Income generate lebih produktif dalam berpraktek di rawat jalan yang ditandai dengan jadwal jam praktek yang lebih panjang.
Produktivitas dokter diatas tentu akan membuat unit penunjang medis dan non medis akan lebih produktif.
Bagaimana melihat adanya keterkaitan antara Kinerja keuangan, pelanggan, utilisasi fasilitas layanan dan produktivitas SDM diatas?
Sebagai contoh Rumah Sakit Tipe B yang memiliki bed 235, BOR max 85%, Los rata2 4 hari dan pendapatan per pasien rata2 Rp. 15.000.000 dimana 1 tahun adalah 365 hari.
Maka Pendapatan yang harus di peroleh oleh Rumah Sakit dalam 1 tahun di peroleh dengan rumus :
(( hari dlm 1 thn : Los)×(pend per pasien x bed)) / Bor
Maka diperoleh :
= (( 365 : 4)×(15.000.000 x 235))/ 85%
= 273,407,812,500
Dari hasil diatas diperoleh jika Bed Rumah Sakit 235 dengan rata rata los 4 hari, bor 85% dengan pendapatan rata rata per pasien 15.000.000 seharusnya diperoleh pendapatan per bed nya :
= 273.407.812.500/ 235
= 1,163,437,500
Pertanyaannya adalah angka tersebut diperoleh dari pelanggan dengan volume pelanggan berapa?
jika bed 235 , BOR 85% los rata rata 4 hari maka pelanggan yang harus di peroleh di rawat inap dalam satu tahun sebanyak :
= (( bed × Bor ) / Los) × 365))
= ( 235 x 85%) / 4
= 18,227.187
Atau rata2 pasien ranap/ hari
= 50 pasien
Jika diketahui pasien rawat inap 18.227.187 pasien per tahun atau 50 pasien per hari
Maka pasien rawat jalan adalah:
10 x pasien rawat inap
Pasien rawat jalan / tahun = 182.271.870
Pasien rawat jalan/ hari = 500 pasien
Namun yang harus diperhatikan juga adalah komposisi kunjungan pasien baru dan lama, idealnya adalah 40 : 60
Tinggi nya % pasien baru akan berdampak kepada tingginya BOR rawat inap dan tingginya tindakan Operasi, dari olahan data di banyak Rumah Sakit tipe B, pasien tidakan operasi adalah 40% dari pasien rawat inap.
Tingginya BOR rawat inap juga akan berdampak kepada Kinerja Penunjang Medis baik farmasi, labolatorium dan radiologi.
Dengan jumlah pasien rawat jalan per hari 500 pasien berapakah junlah dokter yang harua dimiliki ?
Jumlah dokter optimal yang harus dimiliki dengan asumsi jumlah pasien/ dokter / hari = 20
Maka jumlah dokter spesialis medis optimal adalah
= Jumlah pasien per hari/ 20
= 500/ 20
= 25 dokter spesialis medis
Angka diatas asumsinya semua dokter sehari di poliklinik bekerja 4 jam dimana dalam 4 jam bisa melayani 20 pasien. Dan waktu lainnya digunakan untuk visit pasien di rawat inap.
Tentu jika satu orang dokter hanya berpraktek 2 hari akan membutuhkan dokter yang lebih banyak yaitu 75 dokter.
Dengan demikian dari perhitungan diatas ada relasi yang signifikan antara junlah dokter dengan peluang pasien rajal dan ranap serta pendapatan dari rumah sakit yang diperoleh.
Semoga bermanfaat.
Comments
Post a Comment