BEKERJA itu MELAYANI
Seorang Guru yang malah lebih kerap memerankan dirinya sebagai Sahabat menceritakan mengenai pemahamannya terhadap kata *"Bekerja"* yang didapatkan dari pengalamannya ;
*Bulan 1*
Ia mendapatkan pemahaman bahwa "bekerja" itu adalah *Mencari Nafkah*
*Bulan Ke 2*
Ia mendapatkan pemahaman bahwa "bekerja" itu adalah *Mendapat taraf hidup layak*
*Bulan ke 3*
Ia mendapatkan pemahaman bahwa "bekerja" itu adalah *Mendapatkan status sosial yg baik*
*Bulan ke 4*
Ia mendapatkan pemahaman bahwa "bekerja" itu adalah *Memperluas Jaringan*
*Bulan ke 5*
Ia mendapatkan pemahaman bahwa "bekerja" itu adalah *Memperkaya Pengalaman*
*Bulan ke 6*
Ia mendapatkan pemahaman bahwa "bekerja" itu adalah *Memberdayakan Kreatifitas*
*Bulan ke 7*
Ia mendapatkan pemahaman bahwa "bekerja" itu adalah *Melayani*
*Bulan ke 8*
Dia mulai gundah dengan pertanyaan paling dalam dari dirinya. Ada semacam kegelisahan dan rasa hambar yg sulit terdefinisikan, hingga akhirnya mulai dia pahami, untuk siapa dia melayani. Melayani secara haqiqi hanya dapat terjadi apabila memiliki Cinta pada PEMILIKNYA, untuk siapapun yang dilayaninya. Kini dia tahu bahwa "bekerja" adalah untuk ibadah.
_Terinspirasi dari *"The Cosmic Intelligence Book"*, hal 172
By kang TATA
Comments
Post a Comment